Rancangan Buku..


Sengaja mengupload rancangan bukunya, untuk menjadi penyemangat.
Sebagian tulisan yang akan dibukukan memang akan diupload di blog, dan sebagian lagi akan benar-benar dicetak.  Doakan mood ini akan selalu hadir dan menjadi nyawa bagi terciptannya karya buku tersebut. Baru pertama ini, membuat buku benar-benar kisah dan pengalaman sendiri.
Kurang lebih begini, rancangan isi bukunya.
Buku ini tidak disarankan untuk mereka yang sudah lama melangkahkan pilihannya di dunia jurnalis. Sebab, kemungkinan akan lebih memilih untuk senyum-senyum sendiri atau malah menahan tawa, karena mengenang masa silam. Salam Penulis.

Rancangan Buku Jurnalis,
Celoteh Jurnalis “Muda”
Daftar Isi
BAB I.  Bukan Cita-Cita, tapi Makin Suka
-          Berbagi lewat Cerita
-          Terjerambab Waktu
-          Jurnalis ?
-           
BAB II.  Awalnya juga Kebingungan Belajar

-          Pentingnya Pembekalan
-          Harus Banyak Bertanya
-           Rapi “all Item”
-          Sedia Amunisi sebelum ke Lapangan

BAB IV. Dari Abang Becak, hingga Kepala Daerah

-          Ketemu Jurit, Terpidana Mati
-          Jika Terlalu “Dekat”, Bisa Bahaya
-          Beat Liputan, Pengaruhi Style
-          Wartawan “Air”
-           

BAB V.  Menulislah

-          Meski Anyar, Tulis Saja !
-          Tulisan itu Nadi dan Ciri Khas
-          Save your Data
-          Belajar dari Semua Orang

BAB VI.  “86”
-          Amplop, Terima atau Tidak ?
-          Image profesi Jurnalis
-          Gaji versus 86

BAB V. Penutup
  




Berbagi Lewat Cerita
                Sebagai salam pembuka, penulis sudah menyarankan jika buku bacaan ini tidak untuk mereka yang sudah terlebih dahulu memilih dunia jurnalis, sebagai jalan hidupnya. Karena buku ini, berisi berbagai pengalaman penulis yang sangat berusia muda di dunia tersebut. Sehingga, buku ini tidaklah berkeinginan untuk menggurui siapapun. Namun sekali lagi, penulis menyatakan jika buku ini berisikan banyak celoteh jurnalis belia, yang menganggap jika pengalaman yang masih baru itulah akan lebih menarik jika dijadikan obrolan bersama.
                Sehingga, untuk siapa buku ini dibuat. Bagi mereka yang penasaran dengan apa itu jurnalis, bagaimana hidup mereka yang memilih atau terpaksa mendapatkan gelar kuli tinta. Bercita-cita menekuni profesi itu hingga untuk mereka yang masih berstigma kurang tepat tentang jurnalis. Buku ini bukan juga pembelaan sepihak dari kaum kami, akan tetapi sebagai ajakan untuk melihat dan berbagi berbagai pengalaman baik langsung atau tidak yang berhubungan dengan jurnalis.
Ada pepatah terkenal menyebutkan, menulislah kamu, berceritalah kamu, karena dengan itu, maka peradabanmu hadir, baik menjadi sejarah atau penentu masa depan. Dengan menulis, maka setiap orang sebenarnya sedang mendokumentasikan cerita atas sebagaian pengalaman hidup dan pengetahuannnya agar dapat kekal. Karena itu, penulis memilih ragam isi buku ini lebih banyak untuk bercerita. Mungkin ceritanya belum sehebat pengalaman lainnnya. Akan tetapi media bertutur ala fiksi, dimanfaatkan penulis untuk mendiskusikan banyak hal.
Penulis


Komentar

Postingan Populer