Kamu Beruntung, Neil, (1)


Kali ini, mau bahas film yang sudah tayang di bioskop. Sengaja menulisnya setelah filmnya tidak lagi bercokol di deretan Now Playing biar yang belum nonton jadi penasaran. Hi, Neil, satu kata yang ingin ku sampaikan padamu,”Kamu adalah manusia yang sangat beruntung. Sungguh!”.
Nama Neil Amstrong, sudah sangat terkenal. Seluruh dunia mencatatnya sebagai orang pertama yang menginjakkan kaki di bulan. Bukan hanya tercatat astronot ternama namun lebih dari itu. Film berlatar belakang tahun 1960 an ini membuktikan banyak negara berlomba memperlihatkan kemajuan teknologi dan temuannya. Tidak mudah memang!. Sebelum Neil tiba di bulan, beberapa teman sejawatnya harus gugur tanpa jasad saat menerobos ruang angkasa apalagi pesawat yang terus dimodifikasi agar bisa melangit di bulan.
Keberangkatan Neil juga terlihat terpaksakan. Saat negara mengalami krisis ekonomi, pengembangan dunia astronomi tidak banyak didukung. Oh ya, siapa Presidennya tak perlu dibahas karena bagi yang sudah nonton pasti mengetahui siapa yang dimaksud. Bagi yang belum menyaksikan, bisa tanya di google. Hi. Bisa disimpulkan, dari tekad pemimpin negara demikian, ia hanya ingin membuktikan keberhasilan negaranya.
Terlepas dari itu, sebenarnya keberuntungan Neil bukan hanya menjadi manusia pertama yang berangkat ke bulan. Lebih dari itu. Neil
yang dikenal sangat kutu buku terkadang tidak menyampaikan apa yang dia pikirkan secara gamblang dan lugas. Semuanya terbungkus dalam kalimat-kalimat cerdas. Kalimatnya tidak terlalu panjang namun berisi atau bisa dikata, sedikit bicara namun bermakna. Tidak semua orang memahami pemikiran Neil yang demikian, hanya sang istri. Bagaimana perempuan melihat laki-lakinya penuh semangat untuk pembuktian sesuatu atas nama pengetahuan. Sebuah pencapaian perjalanan yang ingin dicapai oleh seorang astronot ternama. Sang istri sering mengeluh jika hidup bersama Neil membuat psikisnya  sebenarnya sakit. Dia harus menunggu keterangan berhasil mendarat atau gagal menuju ke bulan. Psikis demikian tentu mempengaruhi kehidupan keluarga terutama bagi anak-anaknya. Tahukah rasanya pergulatan emosi sang istri, saat Neil memutuskan tetap berangkat meski dengan terpaksaan sarana pesawatnya. Dilematik, emosi melepas orang yang disayang pergi tanpa berharap kembali.

Sekali lagi, aku sampaikan... Kamu, benar-benar orang beruntung!.



Komentar

Postingan Populer