Pesan Damai dengan "The Power Of Rupiah"
Tidak banyak anak muda yang bersedia menghabiskan waktunya dengan aktivitas
sosial apalagi bersusah payah mengumpulkan donasi bagi mereka yang membutuhkan. Tidak
hanya aksi sosial, pesan damai ternyata menjadi ruh aktivitas sosialnya. Mengumpulkan
donasi dengan semangat “The Power of Rupiah”,juga disampaikan dengan pesan perdamaian.
Riezki Amelia, salah satunya. Mahasiswa Tridinanti Palembang memulai kegiatan pada komunitas Global Peace Youth (GPY) Capter Palembang selama
tujuh tahun yang lalu. Pasang surut keanggotaan juga pernah dialaminya bersama dengan anggota komunitas lainnya.
Riezki yang akrab dipanggil Kiki mengutarakan aktivitas sosial yang dilakukannya tidak hanya untuk membantu mereka yang membutuhkan namun kesadaran sosial perlu disokong dengan pesan damai kepada sesama. Menurut ia, pesan damai menjadi semangat politis menciptakan penghormatan akan perbedaan dan keberagaman. Penyampaian pesan damai bukanlah hal yang mudah bagi kalangan masyarakat muda di kota Palembang yang sudah bersentuhan dengan kemajuan teknologi dan kemudahan fasilitas. “Pengalamannya, sering juga menemui teman yang enggan dan tidak mau. Tapi itu biasa di kalangan anak muda,”kata dia.
Salah satu aktivitas dalam GPY Camp yang digelar oleh GPY Palembang |
Riezki yang akrab dipanggil Kiki mengutarakan aktivitas sosial yang dilakukannya tidak hanya untuk membantu mereka yang membutuhkan namun kesadaran sosial perlu disokong dengan pesan damai kepada sesama. Menurut ia, pesan damai menjadi semangat politis menciptakan penghormatan akan perbedaan dan keberagaman. Penyampaian pesan damai bukanlah hal yang mudah bagi kalangan masyarakat muda di kota Palembang yang sudah bersentuhan dengan kemajuan teknologi dan kemudahan fasilitas. “Pengalamannya, sering juga menemui teman yang enggan dan tidak mau. Tapi itu biasa di kalangan anak muda,”kata dia.
Bagi sebagian anak muda Palembang semangat berbagi masih harus dipupuk dengan cara yang lebih kreatif. Komunitas bertagar #kitabersaudara dan #peaceproject memang diasah guna menciptakan aktivitas sosial yang mengena. Karena itu, programnya banyak bersentuhan dengan anak muda.
Berada di komunitas dengan semangat Merayakan Perbedaan dan Menembus Batas Perbedaan, Kiki merasa memperoleh banyak pengalaman.
Baginya, aktivitas sosial mampu membawanya lebih peduli kepada sesama, terutama
orang-orang terdekat yang membutuhkan pertolongan. Ia lebih memilih menularkan semangat yang sama terlebih dahulu pada teman-teman di kampus dan saudara di keluarga,“Mulai
dari yang sering ketemu saja, baru nanti bisa mengajak teman yang lain,”ucapnya.
GPY sendiri merupakan organisasi swadaya masyarakat (NGO)
dengan visi one family under god yang berpusat di Jakarta. Sebuah gerakan menyatukan keberagaman sekaligus menyampaikan
pesan damai pada masyarakat. Komunitas yang menganggap semua manusia ialah satu saudara dan menjadi keluarga, berupaya menumbuhkan semangat berbagi pada berbagai aktivitasnya. Komunitas GPY di Palembang terbentuk sejak tujuh tahun yang lalu bersama dengan tujuh GPY di kota-kota di Indonesia. Lembaga ini mengedukasi anak-anak muda agar lebih kreatif dalam mewujudkan perdamaian dengan harapan agar anak muda lebih sadar dan peduli dalam perannya membangun lingkungan dan bangsanya.
“Terakhir, kami menyelenggarakan GPY Camp di kawasan Wisma Pertamina Kenten. Kegiatan diisi dengan banyak seminar mengenai project sosial sekaligus menyelaraskan antara Service dan Action. Pengalaman terbesarnya, saya belajar menilai semua manusia, sebagai mahluk yang sama, tidak ada bedanya,”katanya.
“Terakhir, kami menyelenggarakan GPY Camp di kawasan Wisma Pertamina Kenten. Kegiatan diisi dengan banyak seminar mengenai project sosial sekaligus menyelaraskan antara Service dan Action. Pengalaman terbesarnya, saya belajar menilai semua manusia, sebagai mahluk yang sama, tidak ada bedanya,”katanya.
Misi kedamaian yang dibungkus dengan beragam aktivitas
sosial juga mengenalkan beragam program unik. Salah satunya program donasi dengan tagline,“The
Power of Rupiah,”. Semangat ini mengajak setiap manusia menghargai rupiah yang dimiliki. Setiap rupiah yang dimiliki ternyata sangat berarti bagi mereka yang membutuhkan.
Biasanya, kata Kiki, aktivitas The Power of Rupiah digelar di tempat-tempat publik. Pengumpulan donasi tidak sekedar meminta sumbangan pada masyarakat luas atau sejenis kegiatan "mengemis". Namun donasi dikumpulkan juga diawali dengan pencerahan akan pesan damai. “Pengumpulan donasi juga dilakukan dengan media sosial dan jaringan pertemanan. Biasanya, mereka sudah kenal teman-teman kampus akan lebih mudah berdonasi,"ungkap Riezki seraya menyatakan jika GPY sudah beranggotakan 50 orang dengan keanggotaan aktif sekitar 30 an orang.
Biasanya, kata Kiki, aktivitas The Power of Rupiah digelar di tempat-tempat publik. Pengumpulan donasi tidak sekedar meminta sumbangan pada masyarakat luas atau sejenis kegiatan "mengemis". Namun donasi dikumpulkan juga diawali dengan pencerahan akan pesan damai. “Pengumpulan donasi juga dilakukan dengan media sosial dan jaringan pertemanan. Biasanya, mereka sudah kenal teman-teman kampus akan lebih mudah berdonasi,"ungkap Riezki seraya menyatakan jika GPY sudah beranggotakan 50 orang dengan keanggotaan aktif sekitar 30 an orang.
Selain aktivitas donasi berisi pesan damai, kegiatan sosial
juga dilakukan bersama dengan komunitas anak muda lainnya di Palembang. Aktivitas rutin yang biasa dilakukan seperti nonton bareng, kunjungan ke panti asuhan, galang
dana bencana, hingga memperingati hari ibu ke panti jompo, ”Semangat pesan damai ternyata bisa dibungkus dengan berbagai rutinitas. Kami pernah bersih-bersih museum, datang ke panti jompo berinteraksi dengan lansia. Banyak juga lansianya malah non muslim dan kami tidak menyoalkannya,”ungkapnya.
Kepedulian sebenarnya juga bukan diukur dengan donasi yang sudah berhasil dikumpulkan. Kata Seketaris GPY Palembang ini, nilai uang yang diberikan sebenarnya bukan menjadi pesan utamanya, namun penghormatan atas keberagaman melalui aktivitas sosial menjadi hal utama. Perbedaan akan lebih mampu diseleraskan dengan membuka ruang bagi sesama. “Menempatkan semua orang itu sama, menjadi penghormatan sebesar-besarnya pada umat manusia,”ungkapnya.
Kepedulian sebenarnya juga bukan diukur dengan donasi yang sudah berhasil dikumpulkan. Kata Seketaris GPY Palembang ini, nilai uang yang diberikan sebenarnya bukan menjadi pesan utamanya, namun penghormatan atas keberagaman melalui aktivitas sosial menjadi hal utama. Perbedaan akan lebih mampu diseleraskan dengan membuka ruang bagi sesama. “Menempatkan semua orang itu sama, menjadi penghormatan sebesar-besarnya pada umat manusia,”ungkapnya.
Komentar
Posting Komentar